Selasa, 24 Februari 2009

Anakku

Zaman sekarang dimasyarakat kita ini kebanyakan orang tua mempunyai karier sendiri, merasakan bahwa sangat lelah harus menjaga anak, setelah seharian sibuk terus, pada malam hari masih harus menghadapi anak yang juga sudah capek bermain sepanjang hari, dan memerlukan perhatian dan tenaga extra dari orang tua. Biasanya ketika anak-anak ini sudah tertidur, semua kesibukan ini baru akan berakhir. Untuk jangka panjang kehidupan yang sibuk ini akan menimbulkan kelelahan dan tekanan mental yang berat, akan menimbulkan stress. Saya harap beberapa saran dibawah ini akan meringankan tekanan tersebut.

Membuat Perencaan
Yang paling bagus adalah kita sendiri mempunyai sebuah daftar tentang waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan, seperti misalnya apa yang perlu dikerjakan, lebih bagus mengatur dari hal yang paling penting dan paling mendesak dikerjakan dahulu. Jika kita tahu semua hal dibawah control kita, dengan demikian akan meringankan tekanan didalam hati kita. Setiap minggu sisakan sedikit waktu ruang, untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu hal yang diluar jadwal pengaturan kita. Usahakan ketika mengerjakan setiap hal harus ada persiapan terlebih dahulu, jangan sampai detik-detik terakhir sibuk tak menentu, misalnya pada malam hari persiapkan keperluan sehari-hari dan sarapan anak untuk keesokan hari. Pada akhir pekan belanja keperluan sehari-hari untuk satu minggu, didapur harus selalu tersedia makan dan minuman cepat saji. Dengan pengaturan yang demikian akan menjamin anda setiap hari mempunyai waktu yang berharga bermain bersama anak-anak.

Mendahulukan Hal-Hal Yang Penting
Hal yang paling penting disusun di deretan paling atas dari daftar kerja, pastikan sisakan waktu yang cukup untuk melaksanakannya. Setiap minggu sediakan satu hari untuk menyelesaikan hal-hal yang penting, misalkan pada setiap hari senin sediakan 1 jam, untuk menyusun rekening bank, tagihan air, listrik, telephone dan keperluan rumah tangga lainnya. Hari minggu adalah hari keluarga, sekeluarga dapat pergi berpiknik.

Sediakan Sedikit Waktu Untuk Diri Sendiri
Setiap orang tua tidak perlu karena karier dan anak membuat hobby, kegemaran dan hak untuk beristrihat untuk diri sendiri dikesampingkan, dengan begitu akan membuat kita cepat menjadi layu, kecapekan dan menjadi seseorang yang emosional. Sediakan sedikit waktu untuk hobby dan kegemaran, sediakan sedikit waktu pribadi untuk diri sendiri. Sediakan sedikit waktu untuk beristirahat, seperti battery setelah di cas, engkau mungkin dapat melihat betapa besar perubahan tersebut terhadap diri anda sendiri. Jika memang sama sekali tidak ada waktu, usahakan sediakan sedikit waktu misalnya meminum secangkir kopi/teh, membaca sebentar majalah, atau mendengar musik kesukaan juga merupakan sejenis hiburan. Jika kita terlalu sibuk kadang-kadang dapat meminta bantuan saudara atau teman untuk membantu.

Anak Adalah Hal Terpenting
Tanya kepada diri sendiri, sebagai orang tua hal apa yang paling penting, sebuah rumah yang bersih, sebuah karier yang sukses, atau waktu berkumpul dengan gembira bermain bersama anak-anak? Sama saja jika anak-anak dalam keadaan riang dan sehat, hal-hal yang lain juga akan berjalan dengan lancar.

Harus Ada Persiapan Mental
Jangan biarkan keadaan anak yang rewel membuat anda menjadi stress, coba dipikirkan mereka dilahirkan didunia ini hanya beberapa tahun saja, jangan menaruh harapan terlalu tinggi terhadap mereka. Lebih toleran terhadap mereka, mungkin ketika engkau pulang kerja, mereka juga dalam keadaan kecapekan. Pada saat ini mereka memerlukan kasih sayang dan perhatian orang tua. Karier dan pikiran terhadap pekerjaan kantor harus anda tinggalkan dipintu rumah saja jangan membawa masuk kedalam rumah.

Bersikap Tegas Dalam Mendidik Anak
Biasanya orang tua terlalu sibuk terhadap kariernya selalu mempunyai perasaan bersalah terhadap anak-anak, dengan sengaja melonggarkan sikap dalam hal mendidik anak-anak. Mereka tidak tahu bahwa untuk jangka pendek hal tersebut tidak ada effek apa-apa, tetapi untuk jangka panjang akan menimbulkan effek yang sangat tidak baik akan timbul berbagai masalah, semakin lama anak-anak semakin susah diatur. Ketika mendidik anak, harus sejalan antara ketegasan dan cinta sehingga akan menimbulkan effek yang sangat bagus.
Masih ada lagi sebuah hal yang selalu dapat membuat saya terhibur adalah anak-anak suatu hari akan tumbuh dewasa, Hari-hari bahagia akan segera tib

Anda sepakat dengan hal ini, bahwa anak adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan. Apa yang kira-kira perlu diperjuangkan? Masa depannya. Masa depan yang seperti apa? Yang seperti kita inginkan. Banyak orangtua menginginkan anak yang cerdas, pintar dan jenius. Mereka akan bangga bila nantinya sang anak bisa menjadi dokter, profesor, pilot, presiden, menteri, perawat, insinyur dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dipandang prestisius.
Inilah harapan-harapan besar yang dibebankan para orangtua pada anak-anak mereka.
Mengapa harapan ini muncul dan tampak begitu muluk-muluk. tak lain dan tak bukan adalah akibat dari kecemasan orangtua. Kecemasan terhadap perkembangan dunia yang semakin cepat dan memasuki era globalisasi. Mereka cemas, anak-anak mereka tidak mampu dan siap untuk menghadapi itu semua di masa depan.
Tapi sebenarnya, apa tepatnya yang dicemaskan orangtua? Sebenarnya adalah ketidakpastian. Ketidakpastian (terhadap perubahan, masa depan, dan kemampuan) adalah sumber utama kecemasan orangtua terhadap masa depan anak-anak mereka. Maka tak heran, bila para orangtua berlomba-lomba mencarikan pendidikan yang paling baik yang pernah ada di dunia ini pada anak-anak mereka sekalipun dengan biaya yang wah..
Sayangnya, terkadang harapan dan kenyataan tidak berjalan seiring. Ada anak yang dilahirkan normal, dan ada yang dilahirkan dengan tidak normal. Ada yang dikaruniai bakat dan IQ (Intellegence Quotient) atau tingkat kecerdasan yang tinggi, ada yang sedang-sedang saja. Bahkan banyak anak yang mengalami kesulitan belajar.
Shifu Yonatan mengemukan bahwa ada tiga pilar pendidikan harus didapat seorang anak secara tepat pada masanya, yaitu
1. Pendidikan intelektual
2. Pendidikan skill
3. Dan pendidikan nilai.
Seorang anak yang tidak mendapatkan pendidikan intelektual yang baik akan mengalami kesulitan di dalam mengembangkan kemampuan skillnya. Pada saat yang sama, seorang anak yang memiliki kemampuan skill yang baik juga harus dituntut dapat menjadikan kemampuan skillnya bernilai.
Ditekankan pula bahwa untuk mengetahui rahasia kecerdasan seorang anak, orangtua perlu benar-benar memahami tumbuh kembang seorang anak. Bukan hanya secara teknis, melainkan juga perkembangan psikologi dan mental anak. Dengan demikian, orangtua dapat mengarahkan dan mengelola dengan tepat kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki seorang anak. Persiapkan anak-anak Anda dengan baik sejak dini dan Anda akan menuai kebanggaan di kemudian hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar